tag

Jumat, 11 Februari 2011

Pekan Kreasi Seni Budaya Siswa Menjawab Tantangan pendidikan Seni

Manusia diciptakan dengan berbagai keindahan oleh Yang Maha Kuasa . Dengan sendirinya kita sebagai makhluk pilihan mampu mereduksi kemampuan intuisi dan kemampuan logis yang telah menjadi kodrat manusia sekaligus kodrat menyenangi sesuatu yang indah

Kepala Sekolah mengunjungi Salah satu stan pekan Kreasi
Kemampuan intuisi dan logis itu memunculkan Kreativitas manusia yang melahirkan budaya dan yang bermuara pada seni , sesuatu yang indah ,baik itu seni cipta, karsa dan ,rasa yang diciptakan atau dikreasikan oleh tangan terampil manusia.

Membicarakan bentuk dan pertumbuhan seni, bukanlah hal yang mudah, karena salah satu penyebabnya adalah Negara kita ,Indonesia , terdiri atas berbagai ragam budaya yang sering didendangkan dengan istilah negara ,multietnis yang dengan sendirinya akan melahirkan berbagai ragam bentuk dan jenis seni, dan ditambah dengan pengaruh pada zaman sekarang , budaya mulai bergeser dari kebudayaan local ke kebudayaan global, maka semua yang berhubungan dengan budaya pun ikut terimbas termasuk seni yang nota bene adalah produk budaya itu sendiri.


Membicarakan Pendidikan seni di Indonesia berarti membicarakan kebijakan pemerintah dalam pendidikan seni yang sebenarnya masih dirasakan kurang dan kesadaran masyarakatnya tentang seni juga masih belum menggembirakan m dan .realitasnya pada masa sekarang ini, terlihat adanya ketidakseimbangan antara pendidikan intelektual dan pendidikan estetis, atau pendidikan seni . Inilah yang harusnya menjadi kesadaran penuh kita demi tercapainya suatu tujuan.

Tampilan Penganan Kreasi Siswa Smansapatokbeusi
Adagium “hidup tanpa seni membosankan” Namun bila “ ilmu tanpa seni maka akan hilang estetika hidupnya “. Itulah mengapa seni dan pendidikan seni merupakan “sesuatu” kegiatan yang sama sekali tidak dapat dipisahkan dan tak terpisah dari kehidupan manusia .

Pendidikan seni pun sebenarnya, tanpa kita sadari selalu melingkupi segala aspek kehidupan manusia, baik itu masuk ke dalam lingkup seni itu sendiri, maupun keluar dari aspek seni tersebut.

Seni berkembang sejalan dengan kodrat manusia, maka seni bukan lagi sekadar alat budaya yang memainkan peranan dalam kebudayaan, lebih dari itu seni sudah mulai menjadi alat untuk menyampaikan segala ilmu-ilmu yang ada di dalam pendidikan formal maupun non formal.

Pendidikan seni bisa memberikan sebuah pengalaman “rasa” pada peserta didik, dan pengalaman “rasa” itulah yang akan merangsang kemampuan berpikir.Untuk itulah kita selaku manusia yang terus mendidik sekaligus menjadi peserta didik harus menyadari jika pendidikan seni akan mendukung berkesenian suatu masyarakat khususnya siswa sekaligus menangkap keseluruhan ilmu-ilmu yang diajarkan di tempat pendidikan yang formal atau pun tempat pendidikan yang tidak formal.
Pramu stan kreasi Siswa Smansapatokbeusi

Tiga hal yang bisa kita tangkap dan kita didiskusikan mengenai seni sebagai ajang pendidikan, yaitu:

Seni Adalah Pengalaman

Pengalaman itu sendiri merupakan suatu nilai-nilai yang sifatnya universal dan menjadi sumber dalam pencarian hakikat kebenaran. Pastinya manusia sepanjang hayatnya tetap mencari kebenaran tersebut hingga kebenaran itu bisa memunculkan satu hubungan yang indah antara manusia dengan manusia lainnya.

Seni Adalah Penciptaan

Ada yang mengatakan: meniru sesuatu itu mudah, tapi menciptakan “sesuatu” tidaklah mudah. Lalu, apakah manusia di desain untuk mencipta? Bisa saja, karena pendidikan seni mampu menggali potensi dan mengeksplorasi kemampuan untuk mencipta sesuatu. Dan ini ditunjang dengan pengalaman yang disebutkan di atas hingga daya cipta manusia itu menjadi kaya akan nilai keindahan dan dinamis.

Seni Adalah Media Aktualisasi Diri

Untuk selanjutnya seni masuk kepada suatu pendidikan. Di mana bagi setiap peserta didik seni itu sebagai wadah eksistensi dirinya, untuk selanjutnya menjadi refleksi dari hasil yang diciptakannya. Pendidikan seni merupakan satu fondasi bagi pendidikan intelektual yang terus berubah dan secara tidak langsung menjadi beban untuk segala jenis perubahan era. Karena seni atau pendidikan seni akan bisa menyesuaikan diri sekaligus mewarnai perubahan tersebut.

Banyak sekali keragaman budaya kita yang menyebabkan kita kaya ragam budaya dan mempunyai berbagai ragam bentuk yang jarang dimiliki bangsa lain. Namun, kita tidak dapat mengesampingkan pembicaraan I modern sebagai salah satu perubahan zaman. Untuk itulah kita harus mewadahi berbagai seni menjadi satu pendidikan dengan tujuan mengkaji tiap-tiap jenis seni di Indonesia.

wah sudah habis tuh kulinernya

Akan lebih bagus lagi bila pendidikan seni bukan semata hanya menjadi pengkajian tanpa berbuat sesuatu. Kita perlu memiliki wadah pembinaan seni agar pendidikan seni: baik seni tradisional maupun seni modern bias terakomodasi dan bisa sama-sama berkembang di era zaman yang terus berubah.

Untuk mengejawantahkan hal-hal di atas smansapatokbeusi mencoba mempragakan seni menghias kuliner sebagai salah satu usaha untuk menjembatani kesenjangan antara ilmu pengetahuan yang diajarkan dengan pengetahuan atau pendidikan seni yang terkesan terbengkalai karena pandangan yang kurang menguntungkan bagi pendidikan seni.

Moga usaha ini menjadi titik tolak untuk memacu keseimbangan antar pendidikan saint dan pendidikan seni, dan bermanfaat bagi semua.
Go smansapatokbeusi go.and go


Referensi
www.anneahira.com
www.koranpendidikan.com

Photo-photo siswa memperlihatkan seni menata kuliner 2011

inspeksi kuliner ala siswa smansapatokbeusi

berebut dipotret you....

Siap-siap tuk diabadikan


Kepala Sekolah dan Mr. Donik lagi memperhatikan kreasi siswa



Lomba kreasi kuliner dibuka resmi oleh Kepala Sekolah

Aku lagi mejeng menanti team penilai

spongboob kreasi kuliner siswa

team penilai lagi memperhatikan minuman racikan siswa

Duh , seperti menunggu pengantin nih eh menunggu hidangan

Mangga silahkan dicobian......

silahkan-silahkan .....boleh dicicipi



Menanti Giliran Penilaian 

Kreasi Anak 12 IPA 2

Love Smansapatokbeusi by 12 IPA 2

Menanti Penilaian dengan penuh harap

Kepala Sekolah berdialog dg Siswa  dalam rangka penilaian

Tidak ada komentar:

Posting Komentar