tag

Selasa, 14 Oktober 2014

PROFIL GURU EKONOMI SMAN 1 PATOKBEUSI

Siapa yang tak kenal dengan kata ekonomi, tapi teori dan ilmu ekonomi " sulit sulit"  teriak siswa kepada Ibu kelahiran  11 Mei 1975 di Subang ini.

" Kalem , tenang bisa dipelajari , itu ilmu yang bisa dipelajariiiii....ya.... " ujarnya sembari menyungging senyum simpul ciri khas Ibu guru Ekonomi ini.

ujar  S1 pendidikan Dunia Usaha pula " Teori ekonomi dan ilmu ekonomi gak usah dirasakan tapi dilaksanakan aja ya " jadi mengalir saja seperti air dari atas ke bawah yang selalu mencari jalan keluar walaupun dihambat dengan apapun " "benarkan?" ,"Air  selalu mencari solusi dan selalu dapat jalan keluar".


PROFIL GURU BAHASA INDONESIA SMANSA PATOKBEUSI


Anda tentu ingin cerdas dalam berbahasa Indonesia bukan ? pertanyaan ini meluncur dari bibir mungil guru bahasa Indonesia SMAN I Patokbeusi yang  sering menggunakan bahasa Sunda dalam kegiatan sehari hari . Ia adalah seorang Sarjana Bahasa dan Sastra Indonesia dan daerah yang telah mengabdi di SMAN I Patokbeusi sejak  tahun 2006 .

Pak Ditha , Ia  sering memanggil namanya   dengan panggilan anak kesayangannya  ini , mempunyai cita cita dan harapan  agar  semua  siswanya menjadi  anak soleh dan sholehah  yang berbakti kepada bangsa , negara, agama, keluarga, dan dirinya sendiri.

Senin, 13 Oktober 2014

Photo Guru SMAN 1 Patokbeusi



PROFIL GURU SOSIOLOGI SMANSA PATOKBEUSI



Jika kita berbicara masalah masalah kehidupan bermasyarakat , maka spontan  rasanya kita ingin berbincang bincang dengan salah satu staff guru SMAN I Patokbeusi yang bergelut dengan ilmu sosial  yang  sering dipanggil "kholis" atau "Pak Kholis" yang artinya bersih  yang nama sebenarnya adalah  Nurkholis,S.Ag. Seorang sarjana Agama Islam yang peduli dengan masalah kehidupan bernegara dan ketatalaksaan negara kita .

Ketergelikan hatinya ini , membuat Dia pernah mengenyam kehidupan perpolitikan negara kita tercinta  dengan impian agar dapat ikut andil membenahI kehidupan bernegara melalui partai PAN beberapa waktu lalu. 

Kini Pak Kholis  sudah meninggalkan hal itu demi konsentrasinya untuk mencerdaskan anak bangsa melalui jalur pendidikan, dengan harapan sama seperti di atas, hanya saja beda lahan tapi tetap bertujuan untuk membuat bangsa dan negara ini maju dan bermartabat  melalui jalur pendidikan.