tag

Sabtu, 11 Desember 2010

Qurban Wahana Latihan Kepedulian Siswa

Qurban atau  Kata kurban atau korban, berasal dari bahasa Arab qurban, diambil dari kata : qaruba (fi'il madhi) - yaqrabu (fi'il mudhari') – qurban wa qurbaanan mashdar).Artinya, mendekati atau menghampiri (Matdawam, 1984).

Menurut istilah, qurban adalah  binatang  yang disembelih dengan tujuan ibadah kepada Allah pada Hari Raya Haji dan tiga hari kemudian (11 sampai 13 )(Sulaiman Rasyid,2004),sedangkan menurut Anis Ibrahim adalah segala sesuatu yang digunakan untuk mendekatkan diri kepada Allah baik berupa hewan sembelihan maupun yang lainnya (Ibrahim Anis et.al, 1972).

Domba qurban hasil patungan siswa

Dalam bahasa Arab, hewan kurban disebut juga dengan istilah udh-hiyah atau adh-dhahiyah , dengan bentuk jamaknya al adhaahi. Kata ini diambil dari kata dhuha, yaitu waktu matahari mulai tegak yang disyariatkan untuk melakukan penyembelihan kurban, yakni kira-kira pukul 07.00 – 10.00 (Ash Shan'ani, Subulus Salam IV/89).



Udh-hiyah adalah hewan kurban (unta, sapi, dan kambing) yang disembelih pada hari raya Qurban dan hari-hari tasyriq sebagai taqarrub (pendekatan diri) kepada Allah (Sayyid Sabiq, Fikih Sunnah XIII/155; Al Jabari, 1994).

Mr.Rodin ,Mr. Cardi mnyiapkan qurban

Qurban yang Alqur'an gambarkan  kepada kita adalah: “Sesungguhnya Kami telah memberikan kepadamu nikmat yang banyak. Maka dirikanlah shalat karena Tuhanmu dan berkurbanlah. Sesungguhnya orang-orang yang membencimu dialah yang terputus. (al-Kautsar,1-3).

Mengacu pada landasan pemikiran di atas, maka dapat kita simpulkan bahwa qurban adalah sebuah kegiatan  yang bermakna mendekatkan diri kepada allah dan mengharapkan ridho-Nya sekaligus sebuah kegiatan yang melambangkan keikhlasan bagi yang berpunya untuk memberikan sebagian rezekinya  kepada yang berhak menerimanya.

Ust. Nur, Ust. Cecep, memulai Qurban

Qurban atau belajar berqurban  yang dilakukan siswa di lingkungan  sekolah , adalah salah satu  wujud atau salah satu usaha melatih  kepedulian para siswa terhadap sesama terhadap masyarakat sekitar yang mempunyai hak untuk mendapatkan  qurban,daging hewan quran.

Qurban yang tersurat didalamnya sebagai wahana  kepedulian  ini sesungguhnya merupakan bukti   syariat Islam adalah syariat yang "humanisme teosentrik"  (Kuntowijoyo dalam “Paradigma Islam” (1991), yang maksudnya Islam merupakan agama yang menitikberatkan pada keimanan kepada Tuhan dan mengarahkan perjuangannya untuk kemulian peradaban manusia sehingga transformasi sosial bisa tumbuh dan berkembang di tengah problem kebangsaan.

Ust. Nur Kholis berdoa  memulai qurban


Sudah semestinya ajaran qurban termasuk latihan qurban di sekolah menjadi titik tolak untuk membentuk kepedulian sosial dan kesadaran bersama untuk memberikan sumbangsih dalam menuntaskan problema-problema bangsa yang menimpa bangsa kita dengan cara menumbuhkembangkan kepedulian sosial menjadi bibit bibit kesholehan sosial terhadap sesama yang kita harapkan.

Jadi semoga pentas qurban di Smansapatokbeusi  dapat mewujudkan kepedulian sosial dan kesadaran bersama yang menumbuhkembangkan kepedulian sosial menjadi semaian bibibt-bibit kesholehan sosial  yang kita harapkan.Amiiiin ya robbal Alamiiin.

Go sukses... go Smansapatokbeusi sukses!!

Tidak ada komentar:

Posting Komentar